Jakarta - Didik A Gunawan, warga Solo ini membobol
sebuah bank swasta Rp 21 miliar dalam semalam. Modusnya bukan karena dia
hacker yang membobol sistem bank kemudian memindahkan uang, tapi diduga
dia tahu kelemahan sistem bank yang tengah melakukan upgrade system.
"Dia dulunya pengusaha apotek," terang Direksus Mabes Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto di Jakarta, Jumat (8/5/2014).
Didik
pada 10 April, mulai pukul 23.30 WIB melakukan pembobolan di bank itu
yang tengah melakukan perbaikan sistem. Dia menggesek uang lewat mesin
EDC, mesin tarik non tunai dan ATM memindahkan uang ke rekeningnya.
Total
Rp 21 miliar uang dia pindahkan ke rekening dia dan istrinya yang
semula hanya Rp 23 ribu dan Rp 100 ribu. 6 Mesin EDC di rumahnya di Solo
itu pernah dia gunakan saat apoteknya masih berdiri.
Mungkinkah
Didik yang tinggal di Mojosongo, Solo ini melakukan pembobolan karena
tahu bank malam itu tengah melakukan upgrade system?
"Ini masih
didalami terhadap kemungkinan itu. Ada 3 sasaran penyidikan, pertama
dari aspek IT system apa ada kesengajaan dan kerja sama antara IT
support dengan tersangka, kedua pembuktian terhadap penarikan yang
melebihi saldo dalam rekening dan ketiga penggunaan EDC," jelas Arief.
Selain
soal pembobolan bank itu juga, polisi masih melakukan penyidikan
terkait dugaan pidana gesek tunai yang dilakukan tersangka. "Ini masih
diselidiki," tutup Arief.(Detik.com)
No comments:
Post a Comment