--> PEMILUKADA DKI :Prediksi Strategi dan Hasil Putaran 2 | KEBUMEN BERIMAN

download,script,cms,portal,bisnis,gratis,

Friday, July 13, 2012

PEMILUKADA DKI :Prediksi Strategi dan Hasil Putaran 2

| Friday, July 13, 2012
Hasil pilkada DKI sudah diketahui, setidaknya berdasarkan Quick Count dari beberapa lembaga survey (walaupun belum resmi) sambil menunggu perhitungan KPUD tgl 20 Juli, yaitu dengan lolosnya Jokowi-Ahok dan Foke-Nara sebagai peringkat pertama dan kedua.
Bagi penulis hasil ini ada yang mengejutkan dan ada yang tidak.
Penulis sudah memprediksikan kalau pilkada DKI akan berjalan 2 putaran dengan kandidat incumbent (Foke) akan menjadi salah satu yang lolos. Juga kandidat nomor 3 (Jokowi) merupakan kandidat yang paling ditakuti oleh incumbent menjadi lawan di grand final putaran kedua.
Tapi penulis juga tetap terkejut dengan hasil angka Jokowi yang melampaui Foke. Kemungkinan Jokowi menjadi pilihan dari sebagian besar undecided voter.
Bagaimana Selanjutnya di Putaran 2 ?
Dari wawancara di TV setelah keluar hasil Quick Count, Foke sangat terkejut dan sepertinya tidak dapat menerima kekalahan yang cukup memalukan ini. Survey sebelumnya menggadang-gadang kalau pilkada DKI hanya berlangsung 1 putaran untuk kemenangan Foke.
Foke juga sebelumnya juga sangat percaya diri dengan merasa tidak perlu banyak berkampanye (hanya cuti 2 hari), tidak mengikuti beberapa debat kampanye (dengan berbagai alasan) dan banyak mewakilkan kepada Nara.
Dengan hasil ini pastinya akan ada perubahan strategi di kubu Foke. Kemungkinan akan ada pergantian tim sukses dan research yang selama ini memberikan strategi dan informasi yang tidak akurat. Kemungkinan besar kubu Foke akan meniru strategi yang telah dilakukan oleh Jokowi, yaitu masuk langsung menemui kalangan grass root, mendengarkan problem yang ada di bawah dan berusaha memberikan solusinya. Jika hal ini dilakukan, masih ada kemungkinan Foke untuk mendapatkan simpati dari warga Jakarta dan mendapatkan tambahan suara walaupun tidak akan maksimal.
Kubu Foke juga kemungkinan akan berusaha berkoalisi dengan pihak yang kalah untuk menambah amunisi suara, walaupun ini bukan hitung-hitungan matematika.
Bagaimana dengan Jokowi? Kemungkinan mereka akan fokus mengejar suara dari kandidat yang kalah (Alex, Faisal dan Hendardji) dengan langsung mengakses ke pemilih. Mereka juga akan mengajak HNW/PKS untuk menggabungkan suara, serta mengejar suara Golput ataupun yang tidak datang ke TPS.
Untuk ketiga hal ini, memang mereka harus bekerja keras meyakinkan pemilih agar memilih mereka.
Dari pihak yang kalah, kubu PKS merupakan kubu yang menjadi prioritas didekati oleh kedua pasangan yang lolos ke putaran kedua. Alasannya adalah karena selama ini konstituen PKS dikenal sangat solid mengikuti arahan pemimpinnya.
Pertanyaannya adalah, mengapa jumlah suara kandidat nomor 4 HNW hanya mendapatkan suara 11-12% dibandingkan dengan suara PKS 18% dalam pemilihan legislatif 2009? Apakah PKS sudah tidak solid lagi? Kemungkinan jawaban yang masuk akan adalah suara PKS saat ini memang sekitar 11%, yang artinya turun dibandingkan 2009.
Nah, tarik menarik kedua pasangan Jokowi dan Foke kepada PKS ini akan cukup menentukan kemenangan kedua pasangan di putaran kedua.
Faisal Basri (5%) sudah menyatakan kalau dia tidak akan melimpahkan suara ke pasangan manapun. Kemungkinan suara Faisal Basri akan terbelah ke Jokowi dan Golput. Suara dari kedua pasangan lain (Hendardji dan Alex) akan tergantung dari usaha Jokowi dan Foke untuk merangkul langsung ke pemilih bukan ke kandidat, karena ikatan antara kedua kandidat dengan pemilihnya tidak erat.
Prediksi penulis, kandidat nomor 3 ini akan memenangkan putaran kedua, jika tidak terjadi kecurangan yang masif. Untuk itu diharapkan KPU dan Panwaslu dapat tegas dan objektif dalam menyelenggarakan maupun mengawasi jalannya pemilihan.(Kompasiana)

Related Posts

No comments: