--> February 2012 | KEBUMEN BERIMAN

download,script,cms,portal,bisnis,gratis,

Tuesday, February 28, 2012

no image

BPPT - KEMENRISTEK Sosialisasikan Kompor Minyak Jelantah

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mengembangkan teknologi kompor tekan multifuel dengan bahan bakar minyak jelantah. “Inovasi tersebut merupakan bagian dari karya program insentif
peningkatan kemampuan peneliti dan perekayasa (PKPP) tahun 2011 yang dikoordinasikan oleh Kementerian Riset
dan Teknologi,” kata Asisten Deputi Iptek Masyarakat, Kemenristek, Sadiyatmo, pada sosialisasi kompor tekan
multifuel berbahan bakar minyak jelantah di Bekasi, Selasa (21/2/12).
Menurut dia, penggunaan minyak jelantah sebagai bahan bakar adalah sebuah solusi alternatif yang berdampak
positif, karena apabila dibuang begitu saja dapat berpolusi atau mengotori lingkungan, sementara jika digunakan
untuk memasak kembali dapat menyebabkan kanker akibat kandungan yang tinggi dari senyawa polimer, aldehid,
asam lemak, serta lakton.
Rasa antusias, semangat, ketertarikan, keinginan untuk membeli dan menggunakan kompor tekan berbahan bakar
minyak jelantah untuk menggoreng dan memasak secara higienis juga menarik konsumen lain seperti pemilik rumah
makan cepat saji.
Inovasi ini merupakan wujud kinerja BPPT memberikan solusi terhadap masalah yang tejadi di masyarakat melalui
teknologi tepat guna bagi masyarakat dengan mengembangkan kompor tekan multifuel tersebut.
Kompor tekan multifuel memiliki keunggulan teknologi, ekonomi, dan kesehatan. Di samping itu, kompor tersebut juga
lebih praktis digunakan, suhu nyala api cukup tinggi di atas 1.200 derajat Celsius, dan dapat digunakan untuk
bermacam-macam minyak nabati, seperti CPO/minyak kelapa sawit, minyak jarak, dan lain-lain tanpa perlu modifikasi
tambahan.
“Secara ekonomi dengan pengembangan kompor tekan multifuel ini, minyak jelantah memiliki manfaat alternatif
sebagai bahan bakar yang memiliki nilai ekonomis yang dapat menghemat bahan bakar secara signifikan dengan
harga perliternya yang cukup murah.
Keunggulan lainnya, kompor tersebut didesain sesederhana mungkin agar harganya terjangkau oleh masyarakat.
Dari segi kesehatan, dengan adanya kompor ini pola perilaku masyarakat, dalam hal ini penjual gorengan juga dapat
berubah, yang tadinya memakai minyak goreng dalam memasak secara berulang kali, sehingga menurunkan kualitas
dan higienis makanan, dengan kompor ini memiliki alternatif yang jauh lebih sehat.
Di samping itu, potensi ketersediaan minyak jelantahpun cukup besar jika dapat dilakukan kerjasama dengan industri
makanan dan rumah makan cepat saji untuk memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan bakar.