--> June 2011 | KEBUMEN BERIMAN

download,script,cms,portal,bisnis,gratis,

Wednesday, June 22, 2011

no image

Lebih Baik Ge-er Daripada Pesimistis

K. Tatik Wardayati


Konon sifat ge-er (menilai diri sendiri lebih hebat daripada yang sebenarnya) dan rasa optimistis yang berlebihan masih lebih baik bagi kesehatan jiwa dan ketenangan batin dibandingkan dengan rasa tidak percaya diri. Orang yang meragukan kemampuannya umumnya merasa tertekan.

Rasa optimistis akan berakibat positif. "Soalnya, rasa itu akan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan," kata Christopher Peterson, dokter psikologi pada University of Michigan.

Inilah cara untuk berpikir optimistis:

  • Carilah teman-teman yang berpikir optimistis. Orang suka saling mempengaruhi. Orang pesimistis melemahkan Anda, sedangkan orang yang optimistis akan memberi ilham pada Anda.
  • Ciptakanlah sukses bagi diri Anda sendiri. Mulailah dengan menentukan sasaran-sasaran kecil yang Anda yakin bisa Anda lakukan dengan berhasil, lalu bertindaklah untuk mencapainya. Kemudian nikmatilah kesuksesan Anda.
  • Ubah atau tinggalkan situasi yang Anda rasa tidak menunjang usaha Anda untuk maju.
  • Untuk menghadapi lingkungan yang tidak dikenal, Anda bisa menyiapkan diri dengan memusatkan kekuatan-kekuatan Anda, mengantisipasi masalah dan mencari jalan keluar jauh sebelumnya. Tanyakanlah pada diri sendiri, hal terburuk apa yang akan terjadi. Setelah itu sadarilah bahwa Anda akan bisa menanggulanginya.
  • Batasi persepsi Anda tentang kegagalan. Jika tidak berhasil dalam suatu bidang, itu bukan berarti Anda manusia yang gagal. Kalau Anda tidak bisa memasak, tetapi pandai dalam hal lain, janganlah menjadi koki, tapi jadilah akuntan, misalnya.
  • Hindari pikiran yang bukan-bukan. Apakah benar semua yang Anda kerjakan gagal? Belajarlah untuk melihat segi positif dari situasi buruk. Apakah ada segi yang baik dari situasi tersebut? Paling tidak, adakah pengalaman yang bisa diambil jadi pelajaran dari kegagalan tersebut?
  • Jika Anda kecewa pada sesuatu, jangan hanya menerimanya saja. Berusahalah untuk mengubahnya.
  • Berpikirlah yang baik-baik tentang diri Anda dan perlakukan diri Anda dengan baik pula.

Optimislah untuk berjalan menuju masa depan.

Tuesday, June 21, 2011

no image

Disiplin Itu Soal Latihan

Menerapkan disiplin memang tidak mudah. Kedisiplinan itu soal latihan, bila sejak kecil anak-anak dilatih untuk disiplin maka akan terbawa hingga mereka besar nanti.

Contoh yang sangat mudah dan sepele, soal membuang sampah. Saya selalu mengajari anak-anak untuk membuang sampah pada tempatnya. Bahkan si kecil yang masih berumur kurang dari 2 tahun pun tahu bahwa membuang sampah itu ya di tempat sampah.

Kepada anak-anak yang sudah sekolah, saya katakan kepada mereka, bila tidak menemukan tempat sampah bukan berarti harus membuang sampah sembarangan. Simpan dulu sampah bungkus makanan di tas, lalu ketika sudah sampai di rumah atau ketika menemukan tempat sampah barulah sampah itu dibuang. Rupanya ajaran ini benar-benar mereka ingat. Lucunya, suatu kali saya memeriksa tas sekolah mereka, saya dapati salah satu kantungnya berisi penuh sampah plastik. Rupanya mereka lupa membuang sampah yang sudah menumpuk di tasnya. "Kan kata ibu simpan dulu di tas." Begitu jawaban mereka ketika saya tanyakan kenapa kantung tasnya penuh dengan sampah.

Kali lain ketika saya mengantar mereka ke sekolah, saya dapati anak saya tengah memunguti sampah di pinggir lapangan sekolah. Ketika saya tanyakan apa yang sedang dilakukannya, anak saya menjawab, "Ibu itu buang sampahnya sembarangan, padahal 'kan ada tempat sampah. Trus kalau sampahnya menumpuk di lapangan, nanti kalau hujan terus banjir gimana?" Beberapa Ibu yang berkumpul di dekat situ tiba-tiba saja beranjak dari tempat duduknya, mungkin malu juga mendengar kata anak saya yang terlalu "rajin" ini.

Tiap kali bepergian pun saya selalu menyediakan kantung plastik untuk tempat sampah. Bila suatu kali mereka makan permen atau makan bekal dan tidak menemukan tempat sampah, maka plastik sampah yang kami bawalah tempat yang dituju.

Suatu hari kami melewati jalan tol yang cukup lengang. Tiba-tiba anak saya berteriak, "Bu, kenapa yang di dalam mobil bagus di depan itu buang sampah ke jalan yang bersih ini? Memangnya tidak bisa disimpan di mobil dulu, terus nanti dibuang di tempat sampah?" Sekilas saya lihat ke depan sebuah mobil kelas atas buatan Eropa melintas dan dari dalamnya terlemparlah sebuah bungkusan plastik hitam.

Belum juga saya membuka mulut untuk menjawab, anak saya sudah bertanya lagi, "Emang Ibunya nggak pernah ngajari buang sampah ya?"

Upss ....

K. Tatik Wardayati intisari

Friday, June 10, 2011

no image

SEMUA JADI INDAH PADA WAKTUNYA

Kun fayakun !
Ribuan galaksi tercipta dalam kedipan mata
tapi tak.....
Dia menciptanya dalam enam masa
Kun fayakun!
Semesta raya luruh seketika
tapi tak...
Dia kabarkan tanda tanda kehancurannya
Aha...
Pasti Tuhanku tidak sedang bermain-main
Apalagi main dadu,koprok,rolet,cap jie kia....
Subhanallah.....
Dia sedang mengajar manusia,
bahwa semua akan menjadi indah pada waktnya....
no image

SEMUA JADI INDAH PADA WAKTUNYA

Kun fyakun !

no image

SEMUA JADI INDAH PADA WAKTUNYA

Kun Fayakun!


Ribuan galaksi tercipta dalam kedipan mata


Tapi tak..


Dia menciptanya dalam enam masa


Kun fayakun!


Semesta raya luruh seketika


Tapi tak..


Dia kabarkan tanda tanda kehancurannya


Aha!


Pasti Tuhanku tidak sedang bermain main.


Apalagi main dadu, koprok, rolet, cap jie kia . . . . .


Subhanallah . . . .


Dia sedang mengajar manusia,


bahwa semua akan menjadi indah pada waktunya